Assalamu’alaikum
para pembaca sekalian…
Setelah
sekian lama terkepung dengan rutinitas yang sangat menyita waktu. Setelah
puluhan cerita terlewatkan. Akhirnya Saya berkesempatan lagi untuk menuangkan
segala yang sedang terlintas di otak Saya pada blog Ini.
Jika kalian
adalah para pembaca setia blog Saya. Tentu kalian tau persis ada yang berbeda
dari blog ini. Ya..Memang beberapa postingan yang menurut Saya pribadi kurang
memiliki manfaat sengaja Saya hapus dari blog ini.
Seiring
jalannya waktu. Banyak fase kehidupan yang Saya lalui. Banyak sudut pandang
yang mulai berubah. Ternyata. Ya ternyata. Waktu begitu cepat berlalu. Hingga
mau tak mau kita, tepatnya Saya..harus mengakui bahwa usia tak lagi remaja.
Atau yang sering disebut ABG jaman sekarang sih “cabe-cabe-an”. Ya, kita bukan
anak cabe-cabe-an lagi. Bahkan Saya tidak pernah merasa pernah ada didalam
komunitas itu.
Belakangan
ini, pikiran Saya dipenuhi dengan ….. Ah banyak.
Intinya…Ternyata,
menurut Saya pribadi. Waktu lah “AS” kehidupan.
![]() |
So fast ... |
Waktu bisa
merubah segalanya
Waktu bisa
membuktikan ketulusan seseorang
Waktu bisa
menjawab kebenaran
Waktu bisa
menunjukkan yang sebenarnya terjadi
Ya..Waktu
pula yang menyadarkan bahwa kita tidak boleh hanya menanti nasib yang ala kadar
nya
Masalah?
Untuk anak-anak yang lahir zaman 90-an seperti kita ini adalah bukan kata yang
awam lagi. Harusnya, jika memang hidupmu seru dan tidak sia-sia. Harusnya kamu
sudah bertemu “si masalah” ini berkali-kali. Semakin banyak masalah yang kamu
temui. Dan semakin banyak solusi masalah yang kamu temukan. Semakin bermakna
pula hidupmu. Semakin berani, semakin tangguh pula jiwa mu. Laksana pisau
yang akan semakin tajam jika terus
diasah. Seperti itu pula mental kita.
Kita perlu
sadari, kita tidak mungkin selalu berada di umur 17 tahun.
Itu hanya ada di film legendaris “twilight”. Edward Cullen. Vampir. Yang
tak pernah bertambah tua. Tapi sayang nya Anda bukan Edward Cullen. Dan Saya bukan Bella Swan. Ya, selayaknya
manusia biasa. Kita akan terus bertambah dewasa. Secara usia, itu mutlak
terjadi. Secara mental? Secara pikiran? Belum tentu.
Setiap
individu mempunyai hak untuk menentukan
mana yang baik dan mana yang salah untuk hidupnya. Tingkat kedewasaan
seseorang tidak bisa dilihat secara kuantitatif berdasarkan jumlah usianya.
Semuanya tergantung bagaimana Individu tersebut memupuk mental dan pola
pikirnya. Tergantung kemana haluan hidupnya di arahkan. Tak jarang, kita masih
bisa menemukan orang yang antara jiwa/mentalnya tidak sesuai dengan jumlah
usianya.
Pada
akhirnya, seiring berjalannya waktu. Saya mulai merasa, satu per satu yang saya
temui dihidup saya telah berubah. Begitu
juga dengan Saya pribadi. Banyak hal yang berubah. Banyak
Mau tak mau,
kita harus melakukan usaha agar antara pola pikir, jiwa dan mental bisa sesuai
dengan usia yang kita miliki saat ini. Karena sesungguhnya tidak aka nada yang
berubah jika kita pun tidak berusah merubahnya. Tidak akan ada jalan keluar
jika memang taka da usah untuk menemukannya. Tidak akan kita temukan kebenaran
jika kita hanya termangu menatap langit tanpa mencari kebenaran melalui cara
yang tepat, ya..kebenaran tak akan dating begitu saja dari langit malam yang
setiap hari kita pandangi.
Ternyata,
justru pada tahap ini. Kebanyakan yang pernah Saya jadikan prinsip di masa ABG,
justru berubah 180 derajat. Ternyata beginilah dewasa. Beginilah. Kita harus
berpikir jernih. Berpikir jangka panjang. Mencari kedamaian dengan cara kita
sendiri. Mencari jati diri dengan cara kita sendiri. Menentukan haluan hidup
dengan cara kita sendiri. Bukan cara yang digunakan orang lain. Bukan
Terkadang,
tidak semua logika manusia mampu menerima keputusan yang diambil seseorang.
Terkadang, semuanya tampak aneh. Terkadang, semuanya terlihat naïf bahkan
munafik. Tapi satu hal yang pasti, kita bukan anak kecil lagi yang segalanya
berujung “tidak apa-apa”. Kita sudah cukup dewasa untuk mampu membahagiakan
orang-orang terkasih. Tapi kita juga sudah cukup mampu melakukan hal sebaliknya,
menyakiti orang lain..sengaja atau tidak sengaja. Dan apa Anda tau? Hati yang
dewasa tak sama dengan hati seorang anak kecil. Yang hanya tinggal Anda belikan
permen saja maka luluh lah hati nya. Hati seorang dewasa mampu merekam tiap
momen yang berkesan, baik itu manis atau pahit sekalipun..dalam jangka waktu
yang lama bahkan selamanya. Jadi, sungguh…memang diperlukan perlakuan yang
tidak sembarangan dalam menghadapi tiap masalah, tiap hati, tiap individu dalam
hidup kita.
![]() |
Save our heart :) |
Semoga kita
termasuk insan yang pandai bersikap, pandai menjaga sikap, pandai menjaga
hati..
Matang dalam berpikir..
Mencintai kedamaian, karna sesungguhnya pikiran yang jernih hanya akan kita
dapatkan jika kita berada dalam kedamaian hati. Selamat malam :)