Assalamualaikum ~
Hai, sudah lama kita ga saling cerita ya. Dan selama itu
pula banyak hal yang terjadi dihidupku. Mungkin juga hidupmu. Dan jujur saja,
sekarang aku bingung untuk memulai dari mana. Semuanya seperti baru, sejak
kejadian “itu”.
Mungkin kali aku memilih mengisahkan kisah hidupku dari sisi
“mimpi”.
Ya, ku sebut mimpi karena semuanya berawal dari mimpi.
Mungkin bagi sebagian besar orang, mimpiku ini tidak ada apa-apanya. Tidak
bernilai. Atau bahkan tidak penting. Sebenarnya aku punya banyak mimpi, tapi
semuanya butuh proses. Aku akan menggapai itu semua secara perlahan dan pasti. Insya Allah.
Dulu, aku hanya seorang mahasiswa biasa. Anak muda biasa. Yang tugasnya hanya
sebatas belajar. Dan bagaimana membuat orang tua ku tersenyum. Tapi seiring
berjalannya waktu, aku putuskan untuk menjadi tidak biasa. Ya. Aku putuskan dan
buktikan aku sanggup menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik, dan
sekaligus menjadi organisatoris yang peduli terhadap kondisi kampus dan kader
kader selanjutnya. Dan, ya ~ Aku berhasil. Alhamdulillah ~
Dan tiba masaku
untuk melepas kesibukanku dengan kesibukan baru yang memang kupersiapkan untuk
masa depan. Ya, kali ini pikiranku memang dipenuhi dengan dua pertanyaan utama
yaitu “kapan kamu lulus?” dan “kapan kamu bias membiayai kebutuhan hidupmu
sendiri Ndah?”.
Aku masih berada dalam tahapan menjawab pertanyaan besar
yang selalu menghantui hidupku. Menghantui pikiran wanita, bungsu 22 tahun dari
3 orang bersaudari pasangan pensiunan PNS dan ibu rumah tangga. Ya. Ini hidupku ~
Biar ku perjelas, saat ini aku mahasiswa semester 9 yang
sedang berjuang menyelesaikan skripsi untuk mendapatkan gelar S.Kom dibelakang
namaku. Untuk ukuran masa lalu yang rumit, untuk bisa berada ditahap ini saja
aku sudah sangat bersyukur. Aku masih bisa mengejar ketertinggalanku ~
*sudahlah masa lalu tidak perlu diungkit. Semoga pertengahan tahun 2016 nanti
aku bisa dengan bangga mempersembahkan ijazah ku untuk keluarga J. Aamiin
Disamping study ku, aku sadar. Aku tumbuh menjadi wanita
yang semakin rasional. Aku mulai merasa tidak nyaman untuk “minta” hal atau
apapun itu kepada orang tua ku. Bukan karna mereka sebegitu tak sanggup
memenuhi kebutuhanku. Bukan. Tapi karena aku merasa malu. Malu diumur ku yang
kesekian aku masih saja menyusahkan mereka. Masih saja tak bisa mandiri. Dan
ya. Kuputuskan untuk membuat perubahan hidup.
Ya. Aku mulai berpikir untuk
mencari materi yang halal. Apa yang bisa kujual. Apa yang bisa kulakukan. Apa?
Aku mulai berpikir dan terus berpikir. Aku ingin mengerjakan sesuatu yang aku
pun senang untuk melakukannya. Dan ya ~ Hal pertama yang kulakukan adalah
menjual jasa. Jasa yang berhubungan dengan skill ku. Aku memang suka bidang desain
sejak duduk dibangku SD. Dan ya, aku mencoba mengambil kesempatan itu, walau
awalnya promo hanya kulakukan dari mulut kemulut. Alhamdulillah ~ respon
positif yang kudapat. Dengan mematok harga mahasiwa, jasa desainku diterima,
bahkan pelanggan ku lebih banyak berasal dari pulau jawa dan Sulawesi. Aku
sangat bersyukur, dan semakin ingin mengasah kemampuanku..dan semakin ingin
menambah kesempatan yang ada. Aku pun berpikir..dan ~
Ya!
Sejak duduk dibangkus SD, aku sudah menyukai dunia fashion.
Dari SD, aku sering menjual gambar desain ku kepada teman-teman yang berminat
untuk membeli baju “BP” yang pada waktu itu adalah permainan wanita yang sangat
popular. Haha ~ Dan kenapa tidak kuteruskan? Aku memang bermimpi memiliki brand
produk fashion sendiri yang memiliki outlet outlet tersebar di Indonesia bahkan
luar negeri ~ Ah namanya juga mimpi. Yah, jadi dimaklumin aja. Tapi ya, tidak
ada rotan akar pun jadi. Aku putuskan menggeluti bidang yang serumpun. Kumulai
usahaku untuk mewujudkan mimpiku dengan membuat online shop. Ya, mahasiswa
sederhana biasa yang tidak punya modal yang besar dan hanya bermodalkan
keberanian dan niat yang besar ini akhirnya memberanikan diri nekat membuka
online shop khusus untuk wanita. Follow aja Instagram nya @mozwardrobe :D
*Sekalian promosi. Awalnya aku ragu, malu, tidak percaya diri. Tapi ku buang
jauh jauh pikiran itu. Dan mulai kuganti dengan sugesti positif. Aku yakin aku
bisa. Usaha memang bisa ditiru dan dimiliki banyak orang.Tapi rezeki tidak akan
pernah tertukar. Dan siapa yang tau, mungkin Allah akan menurunkan rezekiku
dari sini. Aku tidak akan pernah tau jika aku tidak mencobanya. Ya. Tahun 2014
pun menjadi tahun yang bersejarah bagiku. Ditahun itulah semua keberanianku
muncul.
Hingga kini, Desember 2015. Alhamdulillah aku mulai merasakan hasil usahaku.
Sebenarnya. Sejak usahaku ku jalankan juga aku sudah merasakan hasilnya. Ya,
aku tdak pernah lagi meminta materi dengan orang tuaku. Aku bisa membeli
kebutuhan hidupku sendiri. Dan sumpah, rasanya membeli sesuatu dengan hasil
kerja keras sendiri itu rasanya luar biasa. Ada kepuasan tersendiri didalamnya.
Dan lebih puas lagi rasanya saat tiba giliran kita untuk berkesempatan
menunjukan sedikit perhatian kepada orang tua kita sendiri, misalnya..aku bisa
mentraktir orang tua makan ditempat berkelas. Atau sekedar membelikan kebutuhan
rumah tangga untuk ibu. Ah rasanya sangat bersyukur. Sungguh tidak ada hasil
yang akan mengkhianati usaha.
Memang ~
Namanya usaha, pasang surut adalah hal yang wajar. Maka dari
itu otakku selalu berpikir untuk menemukan plan lain ketika usahaku sedang
surut. Lagi lagi, rezeki memang tidak akan tertukar. Tiba-tiba kenalanku
seorang chef memberiku peluang untuk mempromosikan produk olahan terbarunya.
Ya. Popcorn!. Semuanya terjadi begitu saja, aku mulai mempromosikan. Dan tidak
pernah kusangka sebelumnya. Ternyata popcorn yang ku promosikan disenangi dan
diterima dengan baik di lingkunganku. Dan akhirnya, aku pun bisa menambah
tabunganku dari sini. Dan alhamdulillah dari berbagai usaha yang kulakukan,
semua saling melengkapi. Ketika jasa desain ku sepi, ada saja yang tertarik
dengan online shop yang kujalankan, begitu juga jika keduanya sepi, maka masih
banyak permintaan popcorn dari para pelangganku. Dan aku sangat bersyukur, dan
semoga saja mimpiku di 2016 bisa terkabul. Satu langkah lebih maju, aku
berharap bisnis online shop ku bisa ku buka secara nyata, walau hanya dirumah
saja. Aku ingin pelangganku bisa melihat produk ku secara langsung. Maka dari
itu sejak saat ini aku semakin rajin menabung agar aku bisa mengumpulkan modal
usaha untuk 2016 J.
Semoga Allah memberkahi mimpi mimpi ku.
Apa aku sudah terlihat materialistis?
Haha, insya Allah tidak. Aku hanya ingin bekerja keras dalam
kemandirian. Agar kelak aku bisa menghadapi masa depan dengan lebih tenang. Aku
hanya tidak ingin menjadi pengangguran saat lulus sarjana nantinya. Atau masih
membebani orang tua. Dengan begini, aku akan tetap bisa memiliki penghasilan
sendiri saat aku sudah mendapat gelar sarjana. Sambil terus mencari ladang rezeki
yang bisa menjamin kehidupanku dimasa depan.

Aku sangat menyukai orang orang yang penuh ambisi untuk
sukses dan pantang menyerah dan bekerja keras dalam mencapai mimpi nya. Dan aku
ingin menjadi bagian mereka. Aku lebih suka melihat orang dari keluarga
sederhana bahkan miskin namun pekerja keras daripada orang dari keluarga
berkecukupan tapi lebih suka tidur dikasur daripada bekerja keras. Bagiku,
mereka tak menghargai waktu. Tak menghargai kesempatan, dan tak menghargai
dirinya sendiri.
Daripada mereka yang mampu membeli lamborgini dari duit orang
tuanya, lebih baik mereka mampu membeli quota internet dengan hasil jerih
payahnya sendiri.
Lalu untuk apa kamu menulis ini semua?
Apa kamu ingin menunjukan bahwa kamu lebih hebat?
BUKAN!
Aku hanya ingin kisah ku ini menjadi motivasi bagi kalian
yang masih mengalami krisis percaya diri.
Jangan pernah malu bermimpi.
Jangan pernah takut berusaha.
Aku memang tidak tau apakah masa depan ku akan secerah yang
pernah kuimpikan, ya..setidaknya misi hidupku akan tercapai lewat tulisan
tulisan ku di blog ini.
Sungguh~ Mendapatkan 1000 rupiah dari hasil keringat sendiri itu rasanya lebih puas daripada menang lotre 1 milyar! Trust me!
“Ya, aku ingin menjadi orang yang kisah hidupnya
menginspirasi kehidupan orang lain” – Ini adalah jawabanku saat aku mendapatkan
tugas dari dosenku dengan pertanyaan “Mau menjadi apa kamu?”. Dan saat ini jawabanku berkembang menjadi “Ya, aku ingin menjadi wanita muda sukses yang kisah hidupnya menginspirasi kehidupan orang lain”
Semoga bermanfaat ~