23.12.15 | By: Indah Ayu Septriyaningrum

Lebih Puas Daripada Menang Lotre 1 Milyar!

Assalamualaikum ~

Hai, sudah lama kita ga saling cerita ya. Dan selama itu pula banyak hal yang terjadi dihidupku. Mungkin juga hidupmu. Dan jujur saja, sekarang aku bingung untuk memulai dari mana. Semuanya seperti baru, sejak kejadian “itu”.

Mungkin kali aku memilih mengisahkan kisah hidupku dari sisi “mimpi”.
Ya, ku sebut mimpi karena semuanya berawal dari mimpi. Mungkin bagi sebagian besar orang, mimpiku ini tidak ada apa-apanya. Tidak bernilai. Atau bahkan tidak penting. Sebenarnya aku punya banyak mimpi, tapi semuanya butuh proses. Aku akan menggapai itu semua secara perlahan dan pasti. Insya Allah.

Dulu, aku hanya seorang mahasiswa biasa. Anak muda biasa. Yang tugasnya hanya sebatas belajar. Dan bagaimana membuat orang tua ku tersenyum. Tapi seiring berjalannya waktu, aku putuskan untuk menjadi tidak biasa. Ya. Aku putuskan dan buktikan aku sanggup menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik, dan sekaligus menjadi organisatoris yang peduli terhadap kondisi kampus dan kader kader selanjutnya. Dan, ya ~ Aku berhasil. Alhamdulillah ~ 

Dan tiba masaku untuk melepas kesibukanku dengan kesibukan baru yang memang kupersiapkan untuk masa depan. Ya, kali ini pikiranku memang dipenuhi dengan dua pertanyaan utama yaitu “kapan kamu lulus?” dan “kapan kamu bias membiayai kebutuhan hidupmu sendiri Ndah?”.

Aku masih berada dalam tahapan menjawab pertanyaan besar yang selalu menghantui hidupku. Menghantui pikiran wanita, bungsu 22 tahun dari 3 orang bersaudari pasangan pensiunan PNS dan ibu rumah tangga. Ya. Ini hidupku ~

Biar ku perjelas, saat ini aku mahasiswa semester 9 yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi untuk mendapatkan gelar S.Kom dibelakang namaku. Untuk ukuran masa lalu yang rumit, untuk bisa berada ditahap ini saja aku sudah sangat bersyukur. Aku masih bisa mengejar ketertinggalanku ~ *sudahlah masa lalu tidak perlu diungkit. Semoga pertengahan tahun 2016 nanti aku bisa dengan bangga mempersembahkan ijazah ku untuk keluarga J. Aamiin

Disamping study ku, aku sadar. Aku tumbuh menjadi wanita yang semakin rasional. Aku mulai merasa tidak nyaman untuk “minta” hal atau apapun itu kepada orang tua ku. Bukan karna mereka sebegitu tak sanggup memenuhi kebutuhanku. Bukan. Tapi karena aku merasa malu. Malu diumur ku yang kesekian aku masih saja menyusahkan mereka. Masih saja tak bisa mandiri. Dan ya. Kuputuskan untuk membuat perubahan hidup. 

Ya. Aku mulai berpikir untuk mencari materi yang halal. Apa yang bisa kujual. Apa yang bisa kulakukan. Apa? Aku mulai berpikir dan terus berpikir. Aku ingin mengerjakan sesuatu yang aku pun senang untuk melakukannya. Dan ya ~ Hal pertama yang kulakukan adalah menjual jasa. Jasa yang berhubungan dengan skill ku. Aku memang suka bidang desain sejak duduk dibangku SD. Dan ya, aku mencoba mengambil kesempatan itu, walau awalnya promo hanya kulakukan dari mulut kemulut. Alhamdulillah ~ respon positif yang kudapat. Dengan mematok harga mahasiwa, jasa desainku diterima, bahkan pelanggan ku lebih banyak berasal dari pulau jawa dan Sulawesi. Aku sangat bersyukur, dan semakin ingin mengasah kemampuanku..dan semakin ingin menambah kesempatan yang ada. Aku pun berpikir..dan ~

Ya!

Sejak duduk dibangkus SD, aku sudah menyukai dunia fashion. Dari SD, aku sering menjual gambar desain ku kepada teman-teman yang berminat untuk membeli baju “BP” yang pada waktu itu adalah permainan wanita yang sangat popular. Haha ~ Dan kenapa tidak kuteruskan? Aku memang bermimpi memiliki brand produk fashion sendiri yang memiliki outlet outlet tersebar di Indonesia bahkan luar negeri ~ Ah namanya juga mimpi. Yah, jadi dimaklumin aja. Tapi ya, tidak ada rotan akar pun jadi. Aku putuskan menggeluti bidang yang serumpun. Kumulai usahaku untuk mewujudkan mimpiku dengan membuat online shop. Ya, mahasiswa sederhana biasa yang tidak punya modal yang besar dan hanya bermodalkan keberanian dan niat yang besar ini akhirnya memberanikan diri nekat membuka online shop khusus untuk wanita. Follow aja Instagram nya @mozwardrobe :D *Sekalian promosi. Awalnya aku ragu, malu, tidak percaya diri. Tapi ku buang jauh jauh pikiran itu. Dan mulai kuganti dengan sugesti positif. Aku yakin aku bisa. Usaha memang bisa ditiru dan dimiliki banyak orang.Tapi rezeki tidak akan pernah tertukar. Dan siapa yang tau, mungkin Allah akan menurunkan rezekiku dari sini. Aku tidak akan pernah tau jika aku tidak mencobanya. Ya. Tahun 2014 pun menjadi tahun yang bersejarah bagiku. Ditahun itulah semua keberanianku muncul.

Hingga kini, Desember 2015. Alhamdulillah aku mulai merasakan hasil usahaku. Sebenarnya. Sejak usahaku ku jalankan juga aku sudah merasakan hasilnya. Ya, aku tdak pernah lagi meminta materi dengan orang tuaku. Aku bisa membeli kebutuhan hidupku sendiri. Dan sumpah, rasanya membeli sesuatu dengan hasil kerja keras sendiri itu rasanya luar biasa. Ada kepuasan tersendiri didalamnya. Dan lebih puas lagi rasanya saat tiba giliran kita untuk berkesempatan menunjukan sedikit perhatian kepada orang tua kita sendiri, misalnya..aku bisa mentraktir orang tua makan ditempat berkelas. Atau sekedar membelikan kebutuhan rumah tangga untuk ibu. Ah rasanya sangat bersyukur. Sungguh tidak ada hasil yang akan mengkhianati usaha. 

Memang ~


Namanya usaha, pasang surut adalah hal yang wajar. Maka dari itu otakku selalu berpikir untuk menemukan plan lain ketika usahaku sedang surut. Lagi lagi, rezeki memang tidak akan tertukar. Tiba-tiba kenalanku seorang chef memberiku peluang untuk mempromosikan produk olahan terbarunya. Ya. Popcorn!. Semuanya terjadi begitu saja, aku mulai mempromosikan. Dan tidak pernah kusangka sebelumnya. Ternyata popcorn yang ku promosikan disenangi dan diterima dengan baik di lingkunganku. Dan akhirnya, aku pun bisa menambah tabunganku dari sini. Dan alhamdulillah dari berbagai usaha yang kulakukan, semua saling melengkapi. Ketika jasa desain ku sepi, ada saja yang tertarik dengan online shop yang kujalankan, begitu juga jika keduanya sepi, maka masih banyak permintaan popcorn dari para pelangganku. Dan aku sangat bersyukur, dan semoga saja mimpiku di 2016 bisa terkabul. Satu langkah lebih maju, aku berharap bisnis online shop ku bisa ku buka secara nyata, walau hanya dirumah saja. Aku ingin pelangganku bisa melihat produk ku secara langsung. Maka dari itu sejak saat ini aku semakin rajin menabung agar aku bisa mengumpulkan modal usaha untuk 2016 J. Semoga Allah memberkahi mimpi mimpi ku.

Apa aku sudah terlihat materialistis?
Haha, insya Allah tidak. Aku hanya ingin bekerja keras dalam kemandirian. Agar kelak aku bisa menghadapi masa depan dengan lebih tenang. Aku hanya tidak ingin menjadi pengangguran saat lulus sarjana nantinya. Atau masih membebani orang tua. Dengan begini, aku akan tetap bisa memiliki penghasilan sendiri saat aku sudah mendapat gelar sarjana. Sambil terus mencari ladang rezeki yang bisa menjamin kehidupanku dimasa depan.


Aku sangat menyukai orang orang yang penuh ambisi untuk sukses dan pantang menyerah dan bekerja keras dalam mencapai mimpi nya. Dan aku ingin menjadi bagian mereka. Aku lebih suka melihat orang dari keluarga sederhana bahkan miskin namun pekerja keras daripada orang dari keluarga berkecukupan tapi lebih suka tidur dikasur daripada bekerja keras. Bagiku, mereka tak menghargai waktu. Tak menghargai kesempatan, dan tak menghargai dirinya sendiri.

Daripada mereka yang mampu membeli lamborgini dari duit orang tuanya, lebih baik mereka mampu membeli quota internet dengan hasil jerih payahnya sendiri.

Lalu untuk apa kamu menulis ini semua?
Apa kamu ingin menunjukan bahwa kamu lebih hebat?


BUKAN!
Aku hanya ingin kisah ku ini menjadi motivasi bagi kalian yang masih mengalami krisis percaya diri.
Jangan pernah malu bermimpi.
Jangan pernah takut berusaha.
Aku memang tidak tau apakah masa depan ku akan secerah yang pernah kuimpikan, ya..setidaknya misi hidupku akan tercapai lewat tulisan tulisan ku di blog ini.
Sungguh~ Mendapatkan 1000 rupiah dari hasil keringat sendiri itu rasanya lebih puas daripada menang lotre 1 milyar! Trust me!

“Ya, aku ingin menjadi orang yang kisah hidupnya menginspirasi kehidupan orang lain” – Ini adalah jawabanku saat aku mendapatkan tugas dari dosenku dengan pertanyaan “Mau menjadi apa kamu?”. Dan saat ini jawabanku berkembang menjadi “Ya, aku ingin menjadi wanita muda sukses yang kisah hidupnya menginspirasi kehidupan orang lain”


Semoga bermanfaat ~
6.9.14 | By: Indah Ayu Septriyaningrum

Why I Write ?

Assalamu'alaikum pembaca sekalian..

Menulis…



Apa definisi menulis bagi kalian? Setiap orang punya definisi masing-masing tentang tulisan. Tapi bagi Saya pribadi, menulis adalah cara lain yang dapat Saya gunakan untuk melepaskan segala unek-unek, pikiran, masalah, mengekspresikan perasaan, dan lain sebagainya ketika perasaan tak bisa diungkapkan melalui ucapan. Jadi, jangan heran. Jika Anda, ya..Anda yang sedang membaca tulisan ini, yang terjebak ke halaman ini, maka jangan heran jika Anda menemukan tulisan yang bukan bersifat ilmiah. Tulisan ini lebih mirip catatan kehidupan yang pernah Saya alami.

Jujur, terlalu banyak unek-unek yang tak sampai terucap. Hingga Saya pun lebih sering bingung harus menulis dari mana. Bisa dibilang, sampai detik ini, Saya belum menemukan orang-orang yang bisa Saya sebut “pendengar yang baik”. Menurut Saya, untuk menemukan “pendengar yang baik”  (selain Tuhan) tak cukup hanya dengan hanya “bersahabat” atau “berteman baik”. Lebih dari itu, diperlukan kenyamanan dan kecocokan dalam berkomunikasi. Terkadang, seorang sahabat pun tak mampu membuat kita nyaman untuk bercerita. Setiap orang punya porsi masing-masing dalam memberikan rasa nyaman.

Terkadang, Saya berpikir. Apa mungkin memang ini lah tempat paling nyaman yang bisa Saya dapatkan untuk mengekspresikan perasaan dan kondisi kehidupan yang sedang Saya hadapi. Terkadang, kita tak perlu mendapatkan feedback untuk mendapatkan rasa nyaman. Terkadang, sekedar berbagi cerita saja sudah cukup meringankan pikiran dan beban kehidupan yang ada, tak meminta jaminan untuk mendapatkan feedback. Ya, saya tau betul. Tidak mungkin blog Saya ini menjawab otomatis segala tulisan Saya, bahkan lewat email pribadi sekalipun.

Hidup…

Ternyata waktu terus berlari. Hingga tak terasa, usia semakin dewasa. Semakin dewasa, dan semakin banyak persoalan kehidupan yang datang. Mulai dari aktifitas harian, konflik keluarga, gejolak batin, prestasi, akademik, sampai asmara. Kadang Saya rindu, rindu sekali masa kanak-kanak yang pernah Saya alami. Ketika hati tak sesak dengan konflik kehidupan. Ketika matahari begitu hangat menyambut keceriaan seorang anak dengan seragam putih merah nya. Ketika logika tak bekerja keras untuk sekedar mengerti dan berusaha memahami maksud Tuhan. Taka da beban berarti didalamnya.


Gadis kecil dulu kini telah menjelma menjadi wanita dewasa. Perlahan tapi pasti, namun proses tetap membawanya bermuara menuju dunia nyata. Dunia yang keras. Penuh makna. Otak harus bekerja lebih keras untuk memahami arti kehidupan. Hati ditempa untuk berkali-kali merasakan sakit. Bahkan yang luar biasa. Bukan masalah seberapa sering merasakan sakit, tapi seberapa kuat dan sering kita memilih untuk bangkit. Hal terberat dalam proses kehidupan adalah peralihan dari jatuh menuju bangkit. Hebat pun bukan sekedar yang mampu bangkit, tetapi yang pandai menyimpan rasa sakit. Mengontrol jiwa untuk tidak berekspresi berlebihan untuk berkata “Hai ! Aku rapuh!”. Hebat adalah ketika orang terdekat Anda sekalipun tak pernah tau kalau Anda sedang rapuh. Bisa? Saya selalu mencoba dan sedang mencoba…


Setidaknya, hanya dengan menulis. Semuanya terasa lebih ringan :)
31.8.14 | By: Indah Ayu Septriyaningrum

"Waktu"

Assalamu’alaikum para pembaca sekalian…
Setelah sekian lama terkepung dengan rutinitas yang sangat menyita waktu. Setelah puluhan cerita terlewatkan. Akhirnya Saya berkesempatan lagi untuk menuangkan segala yang sedang terlintas di otak Saya pada blog Ini.

Jika kalian adalah para pembaca setia blog Saya. Tentu kalian tau persis ada yang berbeda dari blog ini. Ya..Memang beberapa postingan yang menurut Saya pribadi kurang memiliki manfaat sengaja Saya hapus dari blog ini.

Seiring jalannya waktu. Banyak fase kehidupan yang Saya lalui. Banyak sudut pandang yang mulai berubah. Ternyata. Ya ternyata. Waktu begitu cepat berlalu. Hingga mau tak mau kita, tepatnya Saya..harus mengakui bahwa usia tak lagi remaja. Atau yang sering disebut ABG jaman sekarang sih “cabe-cabe-an”. Ya, kita bukan anak cabe-cabe-an lagi. Bahkan Saya tidak pernah merasa pernah ada didalam komunitas itu.

Belakangan ini, pikiran Saya dipenuhi dengan ….. Ah banyak.
Intinya…Ternyata, menurut Saya pribadi. Waktu lah “AS” kehidupan.

So fast ...

Waktu bisa merubah segalanya
Waktu bisa membuktikan ketulusan seseorang
Waktu bisa menjawab kebenaran
Waktu bisa menunjukkan yang sebenarnya terjadi
Ya..Waktu pula yang menyadarkan bahwa kita tidak boleh hanya menanti nasib yang ala kadar nya

Masalah? Untuk anak-anak yang lahir zaman 90-an seperti kita ini adalah bukan kata yang awam lagi. Harusnya, jika memang hidupmu seru dan tidak sia-sia. Harusnya kamu sudah bertemu “si masalah” ini berkali-kali. Semakin banyak masalah yang kamu temui. Dan semakin banyak solusi masalah yang kamu temukan. Semakin bermakna pula hidupmu. Semakin berani, semakin tangguh pula jiwa mu. Laksana pisau yang  akan semakin tajam jika terus diasah. Seperti itu pula mental kita.

Kita perlu sadari, kita tidak mungkin selalu berada di umur  17 tahun.  Itu hanya ada di film legendaris “twilight”. Edward Cullen. Vampir. Yang tak pernah bertambah tua. Tapi sayang nya Anda bukan Edward Cullen.  Dan Saya bukan Bella Swan. Ya, selayaknya manusia biasa. Kita akan terus bertambah dewasa. Secara usia, itu mutlak terjadi. Secara mental? Secara pikiran? Belum tentu.

Setiap individu mempunyai hak untuk menentukan  mana yang baik dan mana yang salah untuk hidupnya. Tingkat kedewasaan seseorang tidak bisa dilihat secara kuantitatif berdasarkan jumlah usianya. Semuanya tergantung bagaimana Individu tersebut memupuk mental dan pola pikirnya. Tergantung kemana haluan hidupnya di arahkan. Tak jarang, kita masih bisa menemukan orang yang antara jiwa/mentalnya tidak sesuai dengan jumlah usianya.

Pada akhirnya, seiring berjalannya waktu. Saya mulai merasa, satu per satu yang saya temui dihidup saya telah berubah.  Begitu juga dengan Saya pribadi. Banyak hal yang berubah. Banyak
Mau tak mau, kita harus melakukan usaha agar antara pola pikir, jiwa dan mental bisa sesuai dengan usia yang kita miliki saat ini. Karena sesungguhnya tidak aka nada yang berubah jika kita pun tidak berusah merubahnya. Tidak akan ada jalan keluar jika memang taka da usah untuk menemukannya. Tidak akan kita temukan kebenaran jika kita hanya termangu menatap langit tanpa mencari kebenaran melalui cara yang tepat, ya..kebenaran tak akan dating begitu saja dari langit malam yang setiap hari kita pandangi.

Ternyata, justru pada tahap ini. Kebanyakan yang pernah Saya jadikan prinsip di masa ABG, justru berubah 180 derajat. Ternyata beginilah dewasa. Beginilah. Kita harus berpikir jernih. Berpikir jangka panjang. Mencari kedamaian dengan cara kita sendiri. Mencari jati diri dengan cara kita sendiri. Menentukan haluan hidup dengan cara kita sendiri. Bukan cara yang digunakan orang lain. Bukan
Terkadang, tidak semua logika manusia mampu menerima keputusan yang diambil seseorang. Terkadang, semuanya tampak aneh. Terkadang, semuanya terlihat naïf bahkan munafik. Tapi satu hal yang pasti, kita bukan anak kecil lagi yang segalanya berujung “tidak apa-apa”. Kita sudah cukup dewasa untuk mampu membahagiakan orang-orang terkasih. Tapi kita juga sudah cukup mampu melakukan hal sebaliknya, menyakiti orang lain..sengaja atau tidak sengaja. Dan apa Anda tau? Hati yang dewasa tak sama dengan hati seorang anak kecil. Yang hanya tinggal Anda belikan permen saja maka luluh lah hati nya. Hati seorang dewasa mampu merekam tiap momen yang berkesan, baik itu manis atau pahit sekalipun..dalam jangka waktu yang lama bahkan selamanya. Jadi, sungguh…memang diperlukan perlakuan yang tidak sembarangan dalam menghadapi tiap masalah, tiap hati, tiap individu dalam hidup kita.

Save our heart :)

Semoga kita termasuk insan yang pandai bersikap, pandai menjaga sikap, pandai menjaga hati..
Matang dalam berpikir..
Mencintai kedamaian, karna sesungguhnya pikiran yang jernih hanya akan kita dapatkan jika kita berada dalam kedamaian hati. Selamat malam :)