10 Juli 2013
Assalamu'alaikum sob..
Malam ini, lagi lagi aku ditinggal ibu tarawih sendiri dimasjid. Ya, biasa... perempuan. Selalu ada tamu tiap bulan, baru awal ramadhan dan nasib ku sudah pasti ga bisa full puasa tahun ini :(
Oke abaikan..
To the point aja boleh? Pernah ga kalian ngerasa ada yang "ngeganjal" tapi ga tau apa yang membuat hati kamu ga tenang? aku pernah! Ini! Sekarang!
Untung nya, Alhamdulillah aku punya Dia yang selalu sedia mendengarku berkeluh kesah. Tempat favoritku adalah diatas sajadah, ketika aku berkomunikasi dengan-Nya, rasanya aku tak ingat lagi berapa lama aku duduk diatas sajadah. Mungkin komunikasiku terlihat hanya searah, tapi aku yakin dan percaya. Seberdosanya aku, Dia selalu sudi untuk mendengarkan ku. Dia selalu bersedia merangkulku. Aku yakin itu. Dan ini alasan kenapa aku dilanda galau, ya..beberapa hari ini ga diizinkan untuk duduk lama diatas sajadah itu rasanya....bagai kehilangan teman curhat mu yang paling setia. Alhasil, kegalauanku jadi merambat disini. Padahal, seharusnya ga boleh. Tapi aku perlu, perlu pelampiasan dari apa yang kupendam. Rasanya memendam rasa dihati itu benar benar ga nyaman. Kalian bertanya? apa masalahku? aku juga bingung... Ada resah dihati, seperti yang kubilang diawal. Seperti ada yang mengganjal. Tapi aku juga ga tau apa itu.
Belakangan ini, kemampuan ku untuk berlapang dada sedikit goyah. Aku bahkan ga bisa memotivasi diriku sendiri. Aku lebih sering berada ditengah keramaian, tapi entahlah..bagiku keramaian itu semu dan ga bersifat permanen. Senyum menjadi pemanis dari topeng ini, aku munafik? ah engga..buktinya aku akui kok kalau sekarang aku sedang berada di keadaan yang sama sekali ga nyaman. Hanya saja, ga perlu lah ya orang lain tau kalau kamu lagi sedih atau sejenisnya. Lagipula, senyum itu obat mujarab untuk mengubah mood mu menjadi lebih baik ya walau sesaat.
Terlintas...hidup ini begitu abstrak, kamu ga pernah tau apa yang akan kamu temui 5 hari lagi, apa yang akan kamu hadapi 5 jam lagi atau bahkan kamu ga akan pernah tau kalau 5 menit lagi nafasmu akan terhenti. Kita ga pernah tau rencana Allah, hanya saja satu keyakinanku. Rencana Allah jauh lebih indah dari seindah-indahnya rencana hidup yang telah ku rancang untuk hidupku. Satu yang ku tau pasti, dunia beserta isinya ini sebenarnya ga pernah menjadi "milik" kita. Semuanya hanya titipan dari-Nya. Tinggal bagaimana kita menjaganya.
Seperti yang ku alami, jangan lah kamu menggenggam terlalu kuat pasir pantai itu. Karena itu tak menolongmu untuk tetap menggenggamnya secara utuh. Justru sebaliknya, pasir itu akan semakin hilang. Seperti itulah filosofi hidup yang sedang kujalani (menurutku), semakin kamu terlalu memaksakan menggenggam yang menurutmu kamu miliki, maka secara tidak sadar, dan cepat atau lambat..ia akan hilang. Tenang, genggamlah dengan tulus..dengan ikhlas...Insya Allah..kamu akan berhasil membawa pasir pantai itu ketujuan..setidaknya, kamu tak memaksakan untuk mendapatkan apa yang sebenarnya belum tentu ditakdirkan menjadi milikmu. Sekali lagi, Allah memang ga selalu mengabulkan apa yang kita minta. Tapi Allah selalu memberikan apa yang kita BUTUH kan. Dengan begitu, aku ga akan berdoa untuk menemukan orang dengan kriteria yang aku MAU. Justru aku akan berdoa agar Allah selalu mempertemukan ku dengan orang-orang yang aku BUTUHkan dan membutuhkanku. Simple, kenapa? karena aku ga mau terlanjur MERASA membutuhkan orang-orang yang sebenarnya bukan yang aku BUTUHkan atau malah yang tidak memBUTUHkan ku. Apa kah kamu termasuk yang aku butuhkan? atau aku yang termasuk kamu butuhkan?
Jalan hidup yang Dia rancang sungguh luar biasa, hanya saja tergantung bagaimana kita menyikapinya. Aku, aku termasuk orang yang sangat susah percaya kalimat orang lain sampai aku membuktikan sendiri kebenarannya. Ya, aku memang pe-ragu. Orang yang sangat mudah dilanda ragu. Maka dari itu, setelah ku telaah rasanya lelah untuk selalu berkutat dengan keraguan. Ya, aku masih belajar untuk selalu berpikir positif, tanpa menduga. Jadi, lebih baik tidak berpikir untuk hal yang berpotensi membuat resah, daripada semua itu justru membuat kita untuk berpikir yang tidak-tidak. Manusia memang perlu kepastian, tapi kita perlu tau...kepastian yang paling pasti hanya milik Allah. Jika kita memastikan untuk A, belum tentu akan terjadi selama Allah tidak memberikan restuNya. Maka sebaliknya, hal yang diluar perkiraan kita justru mungkin terjadi ketika Allah berkata "terjadi..maka terjadilah".
Sedikit plong rasa dihati, trimakasih untuk mau menyimak..
Semoga ada hikmah yang bisa kamu petik setelah membaca tulisanku..
Semoga ada hikmah yang bisa kamu petik setelah membaca tulisanku..
Semoga kamu mendapat dorongan untuk melakukan apa yang bisa kamu lakukan..
Sebelum sesal menghampirimu...
Sebelum sesal menghampirimu...
Karena bukan "Penyesalan" namanya jika hadir diawal cerita. Ia selalu datang diakhir cerita.
Semoga Allah selalu merangkul mu..
Selalu menjaga jalan mu..
Selalu menjaga jalan mu..
wassalam
0 Comments:
Posting Komentar