15.7.13 | By: Indah Ayu Septriyaningrum

Tersimpan Harapan

Assalamu'alaikum

"Ku buka album biru...
Penuh debu dan usang..

Kupandangi semua gambar diri..
Putih bersih belum ternoda


Fikir ku pun melayang..
Dahulu penuh kasih..
Teringat semua cerita orang..

Tentang riwayatku.."





Hai sob, bertanya-tanya kenapa intro nya lirik lagu dan terselip foto-foto itu?
Ya karena kali ini aku ingin berbagi kisah dalam hidupku.
Berbagi sedikit kisah bagaimana aku dibesarkan..
Tentang betapa berharga nya orang-orang ini dalam hidupku.
Tentang betapa aku menyayangi mereka.
Tentang yang aku kagumi.
Mereka lah.. 

Ibu..Bapak..

Dari kecil, ibu selalu mengajarkanku untuk mandiri dan ga jadi perempuan cengeng. Ibu selalu mengajarkan kepada kami (anak-anaknya) untuk selalu melihat kebawah bukan keatas. Simple, katanya supaya kami bisa selalu bersyukur dengan apa yang kami miliki. Dari kecil juga ibu mengajarkanku untuk ga sembarang jajan, dan lebih baik menabung. Ibu juga yang mengajarkanku untuk jangan terbiasa meminta, tapi sebisa mungkin memberi. Ibu juga yang mengajarkanku tentang silaturahmi, kami memang sama sekali tidak memiliki keluarga disini, karenanya ibu selalu mengingatkanku untuk selalu ramah dan menjaga santun dengan lingkungan sekitar khususnya tetangga. Karena bagi kami, merekalah keluarga kami disini. 

Cara mendidik ibu  memang keras, tapi satu yang kuyakini..seorang "ibu" sudah pasti punya niat dan keinginan yang baik untuk anak-anaknya. Awalnya aku sempat protes, kenapa harus begitu? Tapi lambat laun aku sadar ternyata "ini" hasil dari "bibit" yang ibu tanam. Justru, sekarang aku berfikir..apa iya aku bisa mendidik anak-anak ku nanti sehebat ibu? menjadikan anak-anaknya mengerti sopan santun, tata krama, pentingnya pendidikan, dan kuat dalam menghadapi ujian hidup? Ah ibuku memang luar biasa... Aku tau memang pada dasarnya ga ada yang sempurna didunia ini, tapi bagiku memiliki ibu seperti ibuku yang tangguh ini adalah contoh hal sempurna yang aku miliki :)

Bapak, aku juga bersyukur karena Allah memberiku orang tua seperti beliau. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bapak tetaplah bapak ku, sampai kapan pun. Bapak memberiku banyak pelajaran, salah satunya untuk terus sabar, dan mau melakukan perubahan yang baik. Masih ingat diotak ku tentang memori manis masa kecilku, dulu..selagi kecil..setiap habis subuh..bapak menggendongku sambil jalan pagi sembari menyapa tetangga yang kami jumpai. Dulu, setiap bapak pulang kantor, "indah" kecil selalu riang menyambut kedatangan bapak pulang kerja, dan aku selalu membukakan tali sepatu bapak dan menaruh sepatu bapak di rak sepatu. Bapak selalu menyambut ku hangat dengan senyuman, kemudian seringkali aku dibelikan "go go" (teh kotak tahun 90-an). Ingat? Setiap habis gajian, bapak dengan diam-diam pasti mengajakku ke toko mainan (padahal aku ga terlalu suka mainan) dan bapak menawariku mainan itu. Pilihanku selalu jatuh di mobil polisi, atau agen rahasia lainnya. Entahlah selagi kecil aku memang jauh dari kata feminim. Satu potong boneka barbie pun aku ga pernah punya. Haha :p 

Bapak adalah orang yang paling perhatian, beliau ga pernah lupa ngingatin aku buat makan teratur (ya memang aku bandel sih kalau urusan makan). Bapak paling ga bisa liat anak-anak nya ngeluh sakit, sudah pasti bapak langsung khawatir bahkan rela keluar rumah langsung membelikan obat. Padahal belum tentu sakit anak-anaknya parah atau cuma penyakit ringan, luka, flu atau pusing. Tapi itulah bapak...perhatiannya kepada anak-anaknya sangat besar. Bapak berasal dari Semarang (Kita tau bahwa mayoritas penduduknya beragama nasrani), ya dulu nya memang begitu. Bapak adalah seorang mualaf. Alhamdulillah... Satu lagi salut ku, bapak selalu mau belajar dan belajar sampai saat ini. Bapak adalah orang yang paling tepat waktu untuk urusan sholat. Bapak selalu berpesan kepadaku untuk terus menjaga sholat 5 waktu ku. Bapak orang yang paling cepat bangun setiap harinya, entahlah..tapi bagi bapak, mandi habis/sebelum subuh itu sudah menjadi kebiasaan. Jadi, kami ga pernah heran kalau pagi pagi buta kamar mandi udah terdengar ada yang makai. Bapak pernah cerita, tentang bagaimana beliau menjalani hidupnya yang keras dari kecil hingga menjadi "orang" seperti sekarang ini..menempuh pendidikan secara mandiri tanpa campur tangan orang tua. Bekerja dengan usaha sendiri, juga tanpa campur tangan orang tua. Ah pokonya aku salut dengan cerita bapak...Tapi, sekarang bapak sudah renta..sudah mulai kehilangan kekuatannya, sudah mulai kehilangan satu persatu kebisaannya..hiks..sekarang, waktunya kami..khususnya aku yang meneruskan posisi kedua orang tua ku. Yaitu menjaga mereka, dan berbakti kepada mereka. Setelah apa yang telah mereka berikan dan ajarkan kepadaku rasanya sudah sewajarnya sekarang giliran ku yang "muda" dan punya "daya" ini untuk mengabdikan diri untuk mereka.

Ya, dari sedikit banyak cerita kedua orang tuaku. Aku bisa mengambil pelajaran dari sana. Mengambil hal positif untuk mengaplikasikannya kepada keluarga kecilku kelak dan memperbaiki yang menurutku perlu diperbaiki dengan cara yang lebih baik :)

Ibu..Bapak.. kalian adalah nama pertama yang selalu ada disetiap doaku kepada-Nya.
Ga pernah henti-henti nya aku meminta, agar aku diberikan kesempatan untuk membuat kalian bahagia.
Membuat kalian bangga karena memiliki anak seperti aku.
Aku selalu berdoa, agar kalian bisa melihat ku sukses.
Dengan segala kekurangan yang bapak punya, aku tetap dan selalu berharap.



Tersimpan harapanku...
Agar Ibu dan Bapak bisa melihatku memakai toga.
Agar Ibu dan Bapak bisa melihatku memakai pakaian rapi yang menandakan aku sudah bekerja dan mapan
Agar Ibu dan Bapak bisa melihat calon menantu kalian datang dan meminta izin kepada kalian untuk ku
Agar bapak bisa menjadi wali ku saat ijab kabul..
Agar Ibu dan Bapak bisa menemaniku di pelaminan..
Agar keberadaan Ibu dan Bapak bisa ku temukan di album foto pernikahanku.
Agar Ibu dan Bapak bisa melihatku dengan keadaan perut membesar sampai 9 bulan
Agar Ibu dan Bapak bisa melihat cucu kalian dari ku
Agar Ibu dan Bapak bisa melihat aku telah menjadi "orang" beserta keluarga kecilku kelak
Ya Allah...aku sangat sangat menyayangi mereka..
Tolong kabulkan pintaku Tuhan...

Dan kamu..yang sedang membaca ini, aku mohon..aku ga minta banyak..
Hanya meminta mu untuk mengucap kata "Aamiin"..
Trimakasih..semoga Allah juga mengabulkan apa yang menjadi pintamu :)


Wassalam

0 Comments:

Posting Komentar