19.10.13 | By: Indah Ayu Septriyaningrum

Tanpa Alasan

 Assalamualaikum
Entah perasaan saya, atau apa. Tapi setiap saya bersua dengan orang dan terlibat pembicaraan. Selalu saja masalah hati dan perasaan yang menjadi tranding topic. Jadi malam ini kita bahas tentang cinta. Kaya udah jago aja masalah cinta. Haha



Kamu percaya cinta? Saya percaya, apa pendapatmu tentang cinta?. Yang saya tau saya sangat mencintai ibu saya, bapak saya, kakak-kakak saya, mereka adalah alasan saya berjuang menggapai mimpi saya, mereka pula yang membuat tekad saya bulat untuk bisa membanggakan mereka, mempersembahkan apa yang mampu saya beri untuk kebahagiaan mereka. Ya, itu lah cinta saya untuk mereka. Lantas? Apa benar seperti itukah gambaran cinta dipikiranmu? Yang saya tau, cinta itu tanpa syarat, tanpa sebab, tanpa alasan. Sama hal nya ketika saya mencintai keluarga saya, mereka tidak perlu memenuhi berbagai syarat dari saya untuk bisa saya cintai. Karena cinta sudah terukir dalam dihati ini, bahkan saya kehilangan alasan untuk tidak mencintai mereka. Ya cinta itu tanpa alasan, penuh ketulusan, tanpa paksaan apalagi kebohongan.

Cinta bisa jadi rumit, jika…
Jika ia datang pada insan yang kurang tepat
Jika ia datang saat waktu yang tidak tepat
Jika ia datang saat keadaan yang salah
Dan jika kamu berpikir pendek, maka setelahnya kamu akan mulai menghakimi si “cinta”.
Memojokkan cinta, memaki cinta, dan menumpahkan seluruh kesalahan pada cinta

Cinta bisa mengundang kebahagiaan, namun ia juga mampu membuat harimu menjadi abstrak.
Seperti percakapan antara A dan B berikut ini :
A:” Sikapmu. Semut pun bisa tau bahwa kamu sedang jatuh cinta”
B:” Ah mungkin hanya perasaanmu saja. Aku tak mau jatuh cinta dulu lah”
A:”Tapi aku yakin kamu memang jatuh cinta”
B:”Aku bahkan sudah tidak bisa lagi membedakan mana cinta mana kagum. Bagaimana kamu bisa tau, aku sendiri tidak pernah tau”
A:”Aku orang lain. Memang. Tapi ingat, aku bukan orang kemarin sore yang kamu kenal. Kamu bilang tidak. Tapi aku tau matamu berkata YA saat kudapati kamu begitu semangat jika sekali saja kamu sempat melihatnya secara langsung.”
B:”Aku bahkan tidak merasa semangat, perasaanmu saja”
A:”Aku yang melihat, kamu yang tidak sadar. Kapan kamu sadar akan hatimu sendiri?”
B:”Aku benar-benar tidak mau bermain hati”
A:”Aku tidak menyuruhmu untuk bermain hati. Aku hanya menyuruhmu JUJUR untuk hatimu. Aku tau rasanya batinmu menahan dan menutupi rasa”
B:”Kapan aku berbohong?”
A:”Kamu memang tidak pernah berbohong, tapi kamu selalu berbohong untuk urusan hatimu”
B:”Aku tidak berbohong”
A:”Lalu?”
B:”Aku hanya ingin kebaikan yang terjadi, kebaikan yang mengelilingi orang-orang yang kusayang”
A:”Aku sudah tau, jawabanmu semakin memperjelas tentang perasaanmu yang sebenarnya. Itu lah cinta. Kamu selalu ingin memberi kebaikan untuk yang kamu sayangi”
B:”Tapi aku tidak mau”
A:”Kenapa?”
B:”Karena aku adalah sumber keburukan, aku tidak sebaik dan sebijaksana yang orang lain pikir. Aku percaya manusia selalu memiliki dua sisi berbeda dalam hidupnya. Aku bukan manusia yang dijamin baik, aku hanya manusia yang selalu ingin berubah menjadi lebih baik dari hari kemarin”
A:”Kamu keras kepala”
B:”Seharusnya bagaimana? Berteriak dihadapannya? Menggoda nya? Apa aku tampak serendah itu? Aku tidak akan pernah tega untuk merusak orang yang ku sayang, sama halnya aku tidak akan  pernah menyesal memiliki sahabat sepertimu”
A:”Lalu sampai kapan kamu pendam semua ini?”
B:”Aku tidak pernah memendam nya, aku hanya menyimpannya. Agar ketulusannya terjaga”
A:”Sekarang aku benar-benar yakin betapa kamu menyayanginya, bisa apa aku jika kamu tidak mau maju”
B:”maju? Aku hanya mengikuti scenario dari-Nya sobat”
A:”Semoga suatu hari nanti kalian dipertemukan ya”
B:”entahlah, aku tidak ingin hal itu”
A:”Kenapa?”
B:”Mencintai bukan berarti memiliki kan, melihat orang yang kamu cintai bahagia dengan hidupnya pun sudah cukup. Tolong jangan ungkit masalah perasaan, bisa?”
A:”Aku mulai paham, aku minta maaf”
B:”Ya, tak apa”
A:”Jadi kamu mau melupakan nya begitu saja?”
B:”Rencananya”
A:”aku rasa lebih baik, agar hatimu tidak tersiksa. Kenapa tak kamu biar kan memorimu terhapus? Kamu tau kan kamu salah?”
B:”Kamu kira aku tidak berusaha untuk melupakan hal yang tak seharusnya aku ingat? aku sudah berusaha, sangat berusaha. Tapi.. “
A:” Tapi apa?:
B:” Tapi pesonanya terlalu kuat. Semakin aku coba melupakannya, semakin kuat ingatanku tentang dia. Entahlah, baru kali ini aku bertemu lelaki seperti dia, dia begitu rumit. Maksudku, kami begitu rumit. Baru kali ini rasanya susah sekali melupakan seseorang. Melupakannya bagai berusaha mengingat seseorang yang tidak pernah aku kenal. Aku tidak pernah punya alasan, dan tau persis kapan aku mulai merasakannya. Hanya saja selalu ada rasa yang berbeda saat aku melihatnya. Dan tolong jangan minta aku perjelas, karena aku juga tidak tau bagaimana menjelaskannya. Kamu paham maksudku?”
A:”Lalu bagaimana dengan dia sendiri?”
B:”Dia? Aku tak pernah mau tau bagaimana dengannya. Dan sama sekali tak berharap dia juga rasakan hal yang sama. Aku hanya muak, muak dengan ingatanku. Bayangannya selalu muncul, padahal aku tau mungkin dia tidak pernah mengalami yang aku rasakan. Aku tanpa sengaja terus terfikirkannya, padahal belum tentu dia juga begitu. Bodoh memang. Ya, aku bodoh. Cukup Allah saja yang menjaganya. Allah lebih tau yang terbaik”
A:”Cinta seringkali memang bodoh. Tapi itu lah manisnya perasaan cinta”
B:”Doakan saja”
A:”Doakan apa?”
B:”Doakan aku berhasil lupa. Lupa jika perasaanku untuknya terlanjur subur”
A:”Aku ingin kalian bersatu”
B:”Masa depan adalah misteri”
A:”Semisterius perasaanya kepadamu kan. Dia begitu misterius. Hanya saja aku tidak akan rela jika karenanya kamu sakit. Jika benar begitu, aku siap memberikan pilihan sejuta pria baik lainnya sesuai criteria mu”
B:”Ahhaha, kamu berlebihan. Ikuti saja kemana alirnya membawa mu untuk bertemu yang sejati”
A:”Aku tidak sanggup menjadi kamu”
B:”Karenanya namaku B dan kamu A. Haha”


Dan perbincangan pun berakhir ~

Apa yang kamu tangkap? 
Satu kesimpulan dari saya, cinta itu abstrak. Dan kamu tidak perlu selalu memaksakan apa yang kamu kehendaki untuk bisa kamu genggam. Terkadang sesuatu yang kamu sayangi itu jauh lebih baik jika tidak menjadi bagian hidupmu. Jangan egois 
Susah memang, apalagi untuk berlapang dada. Makanya, jangan cuma nonton barbie. Haha
ending ceritanya kebanyakan ketebak, si barbie pasti akan bersanding dengan pangeran nya.



"You Are The Apple of My Eyes" bisa jadi referensi film cinta, emm maksud saya setulus-tulusnya cinta. Yang sensitif dijamin nangis :" , yang keras hati bisa jadi benci sama tokohnya :" , Mungkin kalian akan protes sama ending nya. Tapi plissssss, jangan langsung liat ending nya kalau mau nonton, tonton dari awal -__-

Halah makin ngawur..
Sudah dicukupkan :)

Wassalam
16.10.13 | By: Indah Ayu Septriyaningrum

Write to remember "HOPE"

Assalamualaikum

Hai dear..

Sudah tengah malam tapi mata ini tetap melek 100%. Ya ampun..
Kebetulan saya habis ngerjain tugas kelompok RPL, dan berhubung sudah saya kirim ke bos geng. Jadi saatnya menuangkan inspirasi. Seperti ilmu yang saya dapat dari pelatihan PKM kemarin. Mengutip dari perkataan beliau (narasumber) (hamba Allah) yang kurang lebih begini bunyinya "bawalah selalu catatan dan bolpoin, intinya catat lah cepat-cepat segala ide atau inspirasi yang kalian pikirkan karena kalau ide itu tidak dicatat di ikat, maka inspirasi kalian akan hilang dan musnah". Super sekali *prok prok prok


Jadi, mumpung inspirasi mengalir. Saya tuangkanlah kalimat yang berkeliaran diotak saya dilapak ini. Haha..Sebenernya sih banyak hal yang mau dituangin, tapi daripada kepenuhan nanti malah melumer kemana-mana. Lebih baik satu per satu aja lah ya :)

Oke, lets talk about "HOPE"
kamu tau itu? ya HARAPAN. Semua manusia saya yakin punya harapan. Apa bedanya? bedanya adalah bagaimana usaha mereka untuk mewujudkan harapannya masing-masing. Ada yang pasrah, ada yang menggebu-gebu. Macam-macam lah, namanya juga manusia. Pola pikir nya berbeda-beda satu sama lain. 

Apa harapanmu?
Oh plissss "Sukses dunia akhirat" itu benar-benar oke, tapi terlalu mainstream -_-
Saya beri waktu 5 menit untuk kamu menyebutkan harapanmu. Mulai dari... SEKARANG!

10 detik

1 menit



3 menit


WAKTU HABIS!


Wissss, kamu punya harapan yang sangat menawan :)
Aamiin ya, semoga apa yang kamu harapkan tadi menjadi kenyataan.
Allah tidak tuli, Allah sayang kita :)

Berbicara tentang harapan, rasanya 5 menit ga cukup untuk saya. *serakah nih :p
Saya punya 1 bagian harapan yang kemudian terbagi lagi menjadi beberapa harapan yang terpecah lagi menjadi beberapa harapan. Dan kesemuanya terkait satu sama lain. Intinya demi kebaikan saya sendiri, agar dari kebaikan yang saya miliki dapat saya bagikan kepada orang-orang terdekat dan tersayang bagi saya. Harapan saya sebenarnya ga muluk. Saya hanya ingin terus menjadi pribadi yang baik, yang tau diri, yang jauh dari benci, dengki, sombong dan penyakit hati lainnya. Saya ingin mewarisi watak yang dimiliki khadijah, saya ingin mewarisi kesabaran seorang fatimah, walau saya tau rasanya ga mungkin saya bisa menyetarakan "apa yang saya miliki" dan "apa yang mereka miliki". Setidaknya saya berusaha.

Saya percaya dengan hukum cermin. Klise memang saat saya harus mengakui saya ingin memiliki keluarga bahagia. Diawali dengan lulus kuliah tepat waktu. Langsung bekerja. Menemukan pasangan hidup yang sholeh, cocok, klik, oke, cucok, ga perlu ganteng dimata orang lain tapi ganteng dimata saya :p, ga perlu sempurna bagi orang lain tapi begitu sempurna bagi saya..kemudian memiliki keturunan yang tau mana benar mana salah, menjunjung budaya timur, menghormati dan berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan negaranya, diselimuti dengan kesabaran, dan tertanam ketulusan dalam dirinya. Masya Allah, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan? Semoga Allah berkenan menitipkan kepada hamba "puzzle" hidup hamba yang belum hamba temukan seperti yang hamba harapkan tadi. Aamiin :)  

Kemudian memiliki menantu, cucu, cicit yang semuanya dalam kebaikan-Mu. Meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Bertemu kembali dengan pasangan hidup di Surga-Nya. Masya Allah.
Sempurnanya rencana yang saya buat. Ya, memang menuliskan sebuah rencana memang mudah. Ya, aamiin-kan ya :)

Suatu hari nanti, tepat pukul saat ini. Mungkin saya sedang menatap wajah suami saya yang sedang terlelap sambil tersenyum sembari mensyukuri anugrah dari Allah, ya anugrah itu adalah dirinya. Mungkin, tepat jam segini. Saya sedang menemani suami saya yang sedang lembur dengan pekerjaannya, jika tidak mengganggu mungkin akan saya bantu dengan "pijitan" :) . Atau, mungkin jam segini, saya sedang asik bercanda dengan dia karena kami sama-sama terbangun tengah malam. Atau mungkin tepat waktu ini, saya dan suami saya bersiap wudhu untuk tahajud bersama. Atau, tepat jam segini, saya sedang mengamati buah hati kami sambil mengecup kening nya sembari berdoa kepada Allah untuk terus menjaga bidadari dan pangeran kecil saya ini :')
Ya Allah, romantisnya keluarga bayangan saya ini ^ ^
Ya..suatu saat nanti. Pasti akan saya jadikan rumah kami layaknya surga. Penuh kasih, dan bahagia.

Apalagi jika kami mendapatkan hunian kami dengan jerih payah bersama, oh romantis benar :')
Coba kamu bayangkan, ketika kamu dan pasanganmu memulai semuanya dari 0.
berjuang bersama untuk masa depan yang layak.
kemudian usaha itu tidak sia-sia.
kamu berhasil mendapatkan segalanya dari jerih payah berdua.
kamu lewati berbagai cobaan dan godaan bersama-sama.
kamu berhasil melewatinya.
Dan kemudian keluarga kecilmu akan menjadi keluarga yang paling harmonis, kuat, dan bahagia.
Kalian tertawa bersama, saling menyokong satu sama lain, meredam amarah ketika pasanganmu naik darah, menurunkan egomu demi keharmonisan keluarga mu. Membesarkan buah hati kalian bersama-sama, menjaga kesetiaan bahkan sekalipun maut memisahkan kalian.

Oh....romantis benar keluarga mu :')
Oh tidak, maksudku keluarga ku :')



Tulisan ini akan menjadi saksi, bagaimana janjiku untuk selalu menyelimuti keluargaku kelak dengan kasih sayang. Bagaimana aku merancang hunian kami serasa surga dunia. Ya...
16 Oktober 2013
12.35 AM

Insya Allah, jika Allah memberiku umur panjang. Dan jika Allah sudi mempertemukan ku dengan tokoh-tokoh penting dalam rancangan kisahku :)
Itu lah secuil harapanku, semoga Kau berkenan mengabulkan nya ya Allah
AAMIIN

Wassalam :)


15.10.13 | By: Indah Ayu Septriyaningrum

Allah Bilang...

Assalamualaikum

Hai dear..

How are you today? Alhamdulillah tepat 10 Dzulhijah :)
Selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H ya teman-teman muslimin sedunia :D


Long time no see ya kita. Maklum lah, saat ini saya berstatus sebagai mahasiswi semester 5 yang sumpah jadwalnya padat merayap -__-

Dan ciyus deh, pencitraan "kuliah" di ftv dan dunia nyata itu 100% BEDA! 
Trust me.

Yang mereka katakan "fiktif belaka" adalah benar. Fiktif belaka jika didunia nyata kamu cuma nenteng 1 atau 2 buku ditangan. Ngampus cuma ngantin. Dusta -___-



Ya, ga tau sih ya kalau kalian gimana. Intinya kalau dikehidupan saya, pada kenyataanya tugas semakin menggunung, ga jarang walau sudah pakai "ransel" yang isinya udah kaya orang mau naik gunung (buncit),saya tetep harus nenteng map (nah loh). Ga maksud buat bikin parno kamu kamu yang baru mau memasuki dunia perkuliahan sih. Tapi itulah fakta dalam kehidupan saya. Belakangan ini saya disibukkan dengan tugas kuliah yang "aduhai"! ya! ga cuma deadline nya yang mepet, juga harus berkelompok, ga kehitung deh udah berapa macam kelompok, banyaaaaak. Udah gitu saya dan teman-teman juga ikut berpartisipasi dalam PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa), ya sebenernya niat awalnya sih formalitas buat bahan pertimbangan ngajuin beasiswa sih. Doakan ya! haha :D

Next, organisasi. Ya, saya juga seorang organisatoris. Dan saya dan tim ditugaskan untuk berpasrtisipasi diacara Dekan Cup, tepatnya lomba mading 3D dan bertanggung jawab atas Stand Prodi Ilmu Komputer di MIPA expo, selain itu kami juga merangkap dalam tim padus himpunan mahasiswa ilmu komputer. Dengan catatan waktu tetap 24 jam sehari,dan seminggu tetap ada 7 hari. Kebayang? Mari senyum, bismillah :') 
Doakan ya, La hawla wa la quwwata illa billah...

Saya selalu yakin, orang yang terus ditempa, ditekan, diuji, ia adalah orang terpilih.
Why? karena ga semua manusia mampu, ga semua manusia dipercaya, ga semua manusia sanggup.
Allah memberi ujian, pasti ada jalan. Entah dengan proses yang mudah atau rumit.
Tapi saya percaya, semakin rumit jalan yang kita tempuh. Semakin berkualitas pula diri ini.
Semakin banyak masalah yang bisa kita selesaikan dengan baik, semakin dewasa dan bijaksana jua lah kita dibuatnya :)

Kita tau Allah ga suka sama orang-orang munafik, jadi disini saya mau mengakui. Ya, ga jarang saya terfikir "Enak ya jadi dia" atau "Kenapa ya saya ga bisa seperti dia" #Plaakkk
Itu bagian dari ekspresi saya aja sih, bukan berarti beneran nampar diri sendiri. Haha
Trus Ndah? apa maksudnya? Ya itu, kadang nih..eh sering deh..pas lagi diuji gini nih, saya sempet aja kepikir gitu. Apa kalian juga sama? astaghfirullah..mari istighfar. Yuk saling mengingatkan. Namanya manusia, tempatnya khilaf :(
Ya kita sering mengharap jadi orang lain, sebut aja iri..bahkan ga jarang ada aja yang dengki. Naudzubillah..
Semoga kita ga termasuk golongan tadi ya :"

Padahal, coba deh kita pikir, kita ini nih bawaanya "seandainya jadi si A" padahal notabene nya si A itu kan orang lain bagi kita. Tapi kita jarang sadar, padahal bagi si B..kita adalah si A nya si B. Nah loh? Bingung? Pusing? oke saya perjelas, jadi kita itu jarang sadar..kita berharap jadi atau berada diposisi orang lain, padahal bisa jadi..bagi "orang lain" lainnya..kita adalah "orang lain" yang "posisi" nya mereka dambakan :)
Jadi, mari bersyukur. Syukuri apapun yang kita miliki. Ya kalau udah kebablasan mengeluh ya cepet-cepet istighfar aja lah ya. Tenang, Allah kan Maha Pengasih, Maha Pengampun :)
Ambil aja pelajaran dari setiap ujian naik kelas yang kita jalani.

Ya, Hidup adalah pembelajaran.  
Frustasi? Galau? Krisis percaya diri? kalut?
Semua ada obatnya, saking sayangnya Allah pada kita. Allah ga akan tega membiarkan kita kebingungan tanpa pedoman, linglung, ga tau arah. Ya...Allah pun sudah memberikan resep ampuh dalam menghadapi masalah hidup kita. Ingat? ataua belum tau? Sini saya ingatkan :)

Allah bilang kita cuma perlu 
"Sabar dan sholat" :)


“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”

 Firman Allah dalam Al Quran Surat Al-Baqarah [2] ayat 45 dan 46


Wassalam