Kamu percaya cinta? Saya percaya,
apa pendapatmu tentang cinta?. Yang saya tau saya sangat mencintai ibu saya,
bapak saya, kakak-kakak saya, mereka adalah alasan saya berjuang menggapai
mimpi saya, mereka pula yang membuat tekad saya bulat untuk bisa membanggakan
mereka, mempersembahkan apa yang mampu saya beri untuk kebahagiaan mereka. Ya,
itu lah cinta saya untuk mereka. Lantas? Apa benar seperti itukah gambaran
cinta dipikiranmu? Yang saya tau, cinta itu tanpa syarat, tanpa sebab, tanpa
alasan. Sama hal nya ketika saya mencintai keluarga saya, mereka tidak perlu
memenuhi berbagai syarat dari saya untuk bisa saya cintai. Karena cinta sudah
terukir dalam dihati ini, bahkan saya kehilangan alasan untuk tidak mencintai
mereka. Ya cinta itu tanpa alasan, penuh ketulusan, tanpa paksaan apalagi
kebohongan.
Cinta bisa jadi rumit, jika…
Jika ia datang pada insan yang
kurang tepat
Jika ia datang saat waktu yang
tidak tepat
Jika ia datang saat keadaan yang
salah
Dan jika kamu berpikir pendek,
maka setelahnya kamu akan mulai menghakimi si “cinta”.
Memojokkan cinta, memaki cinta,
dan menumpahkan seluruh kesalahan pada cinta
Cinta bisa mengundang
kebahagiaan, namun ia juga mampu membuat harimu menjadi abstrak.
Seperti percakapan antara A dan B
berikut ini :
A:” Sikapmu. Semut pun bisa tau bahwa kamu sedang jatuh
cinta”
B:” Ah mungkin hanya perasaanmu saja. Aku tak mau jatuh cinta
dulu lah”
A:”Tapi aku yakin kamu memang jatuh cinta”
B:”Aku bahkan sudah tidak bisa lagi membedakan mana cinta
mana kagum. Bagaimana kamu bisa tau, aku sendiri tidak pernah tau”
A:”Aku orang lain. Memang. Tapi ingat, aku bukan orang
kemarin sore yang kamu kenal. Kamu bilang tidak. Tapi aku tau matamu berkata YA
saat kudapati kamu begitu semangat jika sekali saja kamu sempat melihatnya
secara langsung.”
B:”Aku bahkan tidak merasa semangat, perasaanmu saja”
A:”Aku yang melihat, kamu yang tidak sadar. Kapan kamu sadar
akan hatimu sendiri?”
B:”Aku benar-benar tidak mau bermain hati”
A:”Aku tidak menyuruhmu untuk bermain hati. Aku hanya
menyuruhmu JUJUR untuk hatimu. Aku tau rasanya batinmu menahan dan menutupi rasa”
B:”Kapan aku berbohong?”
A:”Kamu memang tidak pernah berbohong, tapi kamu selalu berbohong untuk urusan hatimu”
A:”Kamu memang tidak pernah berbohong, tapi kamu selalu berbohong untuk urusan hatimu”
B:”Aku tidak berbohong”
A:”Lalu?”
B:”Aku hanya ingin kebaikan yang terjadi, kebaikan yang
mengelilingi orang-orang yang kusayang”
A:”Aku sudah tau, jawabanmu semakin memperjelas tentang
perasaanmu yang sebenarnya. Itu lah cinta. Kamu selalu ingin memberi kebaikan
untuk yang kamu sayangi”
B:”Tapi aku tidak mau”
A:”Kenapa?”
B:”Karena aku adalah sumber keburukan, aku tidak sebaik dan
sebijaksana yang orang lain pikir. Aku percaya manusia selalu memiliki dua sisi
berbeda dalam hidupnya. Aku bukan manusia yang dijamin baik, aku hanya manusia
yang selalu ingin berubah menjadi lebih baik dari hari kemarin”
A:”Kamu keras kepala”
B:”Seharusnya bagaimana? Berteriak dihadapannya? Menggoda nya?
Apa aku tampak serendah itu? Aku tidak akan pernah tega untuk merusak orang
yang ku sayang, sama halnya aku tidak akan
pernah menyesal memiliki sahabat sepertimu”
A:”Lalu sampai kapan kamu pendam semua ini?”
B:”Aku tidak pernah memendam nya, aku hanya menyimpannya.
Agar ketulusannya terjaga”
A:”Sekarang aku benar-benar yakin betapa kamu menyayanginya,
bisa apa aku jika kamu tidak mau maju”
B:”maju? Aku hanya mengikuti scenario dari-Nya sobat”
B:”maju? Aku hanya mengikuti scenario dari-Nya sobat”
A:”Semoga suatu hari nanti kalian dipertemukan ya”
B:”entahlah, aku tidak ingin hal itu”
A:”Kenapa?”
B:”Mencintai bukan berarti memiliki kan, melihat orang yang kamu cintai bahagia dengan hidupnya pun sudah cukup. Tolong jangan ungkit masalah perasaan, bisa?”
A:”Kenapa?”
B:”Mencintai bukan berarti memiliki kan, melihat orang yang kamu cintai bahagia dengan hidupnya pun sudah cukup. Tolong jangan ungkit masalah perasaan, bisa?”
A:”Aku mulai paham, aku minta maaf”
B:”Ya, tak apa”
A:”Jadi kamu mau melupakan nya begitu saja?”
B:”Rencananya”
A:”aku rasa lebih baik, agar
hatimu tidak tersiksa. Kenapa tak kamu biar kan memorimu terhapus? Kamu tau kan
kamu salah?”
B:”Kamu kira aku tidak berusaha
untuk melupakan hal yang tak seharusnya aku ingat? aku sudah berusaha, sangat
berusaha. Tapi.. “
A:” Tapi apa?:
B:” Tapi pesonanya terlalu kuat.
Semakin aku coba melupakannya, semakin kuat ingatanku tentang dia. Entahlah,
baru kali ini aku bertemu lelaki seperti dia, dia begitu rumit. Maksudku, kami
begitu rumit. Baru kali ini rasanya susah sekali melupakan seseorang.
Melupakannya bagai berusaha mengingat seseorang yang tidak pernah aku kenal. Aku tidak pernah punya alasan, dan tau persis kapan aku mulai merasakannya. Hanya saja selalu ada rasa yang berbeda saat aku melihatnya. Dan tolong jangan minta aku perjelas, karena aku juga tidak tau bagaimana menjelaskannya. Kamu paham maksudku?”
A:”Lalu bagaimana dengan dia sendiri?”
B:”Dia? Aku tak pernah mau tau bagaimana dengannya. Dan sama
sekali tak berharap dia juga rasakan hal yang sama. Aku hanya muak, muak dengan
ingatanku. Bayangannya selalu muncul, padahal aku tau mungkin dia tidak pernah
mengalami yang aku rasakan. Aku tanpa sengaja terus terfikirkannya, padahal
belum tentu dia juga begitu. Bodoh memang. Ya, aku bodoh. Cukup Allah saja yang menjaganya. Allah lebih tau yang terbaik”
A:”Cinta seringkali memang bodoh. Tapi itu lah manisnya
perasaan cinta”
B:”Doakan saja”
A:”Doakan apa?”
B:”Doakan aku berhasil lupa. Lupa jika perasaanku untuknya
terlanjur subur”
A:”Aku ingin kalian bersatu”
B:”Masa depan adalah misteri”
A:”Semisterius perasaanya kepadamu kan. Dia begitu
misterius. Hanya saja aku tidak akan rela jika karenanya kamu sakit. Jika benar
begitu, aku siap memberikan pilihan sejuta pria baik lainnya sesuai criteria mu”
B:”Ahhaha, kamu berlebihan. Ikuti saja kemana alirnya
membawa mu untuk bertemu yang sejati”
A:”Aku tidak sanggup menjadi kamu”
B:”Karenanya namaku B dan kamu A. Haha”
Dan perbincangan pun berakhir ~
Apa yang kamu tangkap?
Satu kesimpulan dari saya, cinta itu abstrak. Dan kamu tidak perlu selalu memaksakan apa yang kamu kehendaki untuk bisa kamu genggam. Terkadang sesuatu yang kamu sayangi itu jauh lebih baik jika tidak menjadi bagian hidupmu. Jangan egois
Susah memang, apalagi untuk berlapang dada. Makanya, jangan cuma nonton barbie. Haha
ending ceritanya kebanyakan ketebak, si barbie pasti akan bersanding dengan pangeran nya.
"You Are The Apple of My Eyes" bisa jadi referensi film cinta, emm maksud saya setulus-tulusnya cinta. Yang sensitif dijamin nangis :" , yang keras hati bisa jadi benci sama tokohnya :" , Mungkin kalian akan protes sama ending nya. Tapi plissssss, jangan langsung liat ending nya kalau mau nonton, tonton dari awal -__-
Halah makin ngawur..
Sudah dicukupkan :)
Wassalam
0 Comments:
Posting Komentar